Belum Semua Tenaga Kerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Belum Semua Tenaga Kerja Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Yogyakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) atau BPJS Ketenagakerjaan mengklaim saat kepesertaan tenaga kerja dalam program BPJS Ketenagakerjaan terus mengalami meningkatan. Hal ini tidak lepas dari berbagai benefit yang mereka berikan untuk para peserta. Direktur pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Roswita Nilakurnia mengakui, pihaknya juga memiliki target untuk terus melakukan peningkatan sampai semesta pekerja Indonesia. Sehingga pihaknya memang berusaha untuk menghimbau kepada seluruh perusahaan untuk mendaftarkan tenaga kerjanya dalam program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
"Ya jadi saat ini tercatat untuk peserta aku sekitar 36 juta tenaga kerja," kata dia, Jumat (23/12/2022) di Yogyakarta.
Kendati demikian ia juga mengaku ada tenaga kerja yang non aktif. Di mana jika dijumlahkan kira-kira sekitar 55 juta tenaga kerja yang status perlindungan ketenagakerjaannya nonaktif. Hal tersebut berarti memang secara kepesertannya masih ada haknya untuk jaminan hari tua (JHT). Di mana JHT tersebut belum dicairkan.
Dia mengakui memang saat ini belum seluruh tenaga kerja yang menjadi peserta BPJamsostek. Di mana berdasarkan peta Jalan Bappenas itu ada sekitar 90 juta. Sehingga memang masih ada tenaga kerja yang belum tercover perlindungan BPJamsostek tersebut. "Hanya saja memang mereka ada yang PNS, TNI/Polri. Mereka ikut Taspen," ujarnya. Dia menambahkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih terus mengalami peningkatan. Dan terlebih saat ini ada aplikasi Mobile BPJamsostek yang bisa diunduh oleh tenaga kerja peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dari aplikasi tersebut nantinya setiap peserta dapat melakukan pengecekan secara mandiri sejauh mana iuran BPJS Ketenagakerjaan yang telah dibayarkan oleh perusahaan di tempatnya bekerja. Dengan demikian, kepatuhan perusahaan akan terkontrol dengan baik. "Jamsostek mobile itu di situ bisa dilihat saldo peserta dan bisa dilihat programnya, ikut program kapan dan terbayarkannya bagaimana. Jadi di situ bagian dari self control juga apakah iurannya lengkap dibayarkan ataupun tidak jadi kalau dibilang masalah upah lalu," ujarnya. Dia mengakui sampai saat ini pihaknya memang berupaya meningkatkan layanan bagi masyarakat.
Salah satunya adalah dengan memudahkan komunikasi, pihaknya juga menyelenggarakan layanan call center. "Layanan contact center tersebut awalnya memang hanya call center, namun seiring dengan perkembangan kebutuhan maka ada perubahan fungsi contact center," kata dia. Call center tersebut sebenarnya sudah mereka rintis sejak tahun 2011 yang lalu. Namun berbagai upaya terus mereka tingkatkan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hingga akhirnya berubah menjadi contact center di mana sekarang mampu menjadi solve problem bagi peserta yang menghadapi kendala. Peran contact center tersebut ternyata terus mengalami peningkatan dan peserta yang mengaksesnya juga semakin banyak. Hingga akhirnya mereka berusaha menambah layanan dan bahkan hari Jumat (23/12/2022) ini pihaknya meresmikan contact center di Yogyakarta.
"Ada 103 orang yang akan memberikan layanan kepada peserta. Siap menjawab pertanyaan selama 24 jam," ucapnya.
Dari berbagai inovasi yang mereka lakukan tersebut, akhirnya pihaknya baru saja mendapatkan sertifikat ISO 9001-2015. Sebuah sertifikasi pengakuan internasional yang menunjukkan kualitas mutu yang diakui. Sertifikasi yang diberikan oleh BSI (British Standards Institution) ini. Sertifikasi ISO 9001 : 2015 ini menjadi kado spesial bagi BPJS Ketenagakerjaan yang baru saja merayakan HUT Ke-45 pada 5 Desember lalu. Tak hanya unggul dalam aspek layanan, Contact Center 175 BPJS Ketenagakerjaan juga dinilai sangat memperhatikan aspek people dengan memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk turut ambil bagian dalam memberikan layanan kepada peserta.
Selain itu aspek physical evidence atau sarana dan prasarana juga telah diselaraskan dengan konsep wajah baru layanan BPJS Ketenagakerjaan yang mengedepankan kecepatan, kemudahan dan solutif. Selain sertifikasi ISO 9001 : 2015 tersebut, selama tahun 2022 Contact Center 175 BPJS Ketenagakerjaan juga berhasil mengukir beberapa capaian lain diantaranya dalam ajang The Best Contact Center Indonesia (TBCCI) yang diselenggarakan oleh Indonesia Contact Center Association (ICCA) dengan meraih predikat gold pada kategori Agent English serta predikat silver pada kategori Best Technology Innovation dan Best Operation.