Bisnis Ekonomi Industri Kreatif Mampu Serap 14,3 Juta Tenaga Kerja
Bisnis Ekonomi Industri Kreatif Mampu Serap 14,3 Juta Tenaga Kerja
Jakarta - Co- Founder & CEO Investree, Andrian Gunadi menyatakan industri kreatif memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Sebanyak 6,98 persen industri tersebut menyumbang dari pada Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Tak hanya itu, industri kreatif juga menyerap tenaga kerja sebanyak 14,3 juta dan kinerja ekspor sebesar USD 23,9 miliar. Namun ternyata nampaknya industri kreatif selama 2 tahun pandemi covid-19 merupakan salah satu industri yang terdampak.
"Yang menjadi challege juga adalah keterbatasan akses terhadap pendanaan," ujar Adrian dalam acara Investree Conference, Rabu (14/12).
Secara umum, akses pembiayaan tradisional bagi Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) Kreatif masih terbatas. Oleh karena itu pihaknya memberikan alternatif diluar daripada tradisional.
"Dan alhamdulilah sebenarnya setelah kita bekerja, industri kreatif ini kurang lebih sudah berkontribusi 37 persen dari total portfolio dari investree," jelasnya.
Pencapaian Investree di industri kreatif apabila di akumulatif dari tahun 2015 hingga sekarang total penyaluran pinjaman sebanyak Rp 1,636 triliun dengan jumlah pinjaman 6311 perusahaan atau pun industri kreatif yang bergerak di beberapa bidang.
Beberapa bidang yang dimaksud yakni fashion, kedua konsultan kreatif dan event organizer, ketiga agency periklanan dan digital agency dan terakhir adalah content creator, streaming, platfoam dan rumah produksi.
"Jadi kalau kita bekerja sub segmen dari industri kreatif itu sangat beragam, dan disisi apa yang kita bangun bagaimana kita membangun profil risiko dari industri ini ternyata audit yang berbasis konten itu dan kreativitas ternyata bisa juga kok memperoleh akses pendanaan. Jadi kita harus mulai melihat, tidak hanya dari sisi fixasset tapi bagaimana konten, bagaimana kreatifitas bisa kita support, tambahnya.
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Festival Sunday Movie (FSM) periode Mei 2022 telah selesai melakukan tahapan seleksi dan kurasi. Official Selection peringkat pertama untuk periode Mei berhasil diraih film berjudul ‘Pesen Pungkasan’ karya Sutradara Rano Firmansyah, produksi Tolede Production.
Sementara peringkat kedua diraih oleh film berjudul Di Bawah Langit yang Sama’ karya Sutradara Adih Saputra, produksi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Arah Creative.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan selamat atas terpilihnya kedua film tersebut. “Untuk tim produksi film ‘Pesen Pungkasan’ dan ‘Di Bawah Langit yang Sama’ kami ucapkan selamat menjadi official selection periode Mei”, ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi di FSM periode Mei.
“Salut buat kalian yang tetap semangat berkarya, meluangkan waktunya berpartisipasi di tengah momentum Idul Fitri, dan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi nasional”, lanjut Sandiaga.
Dari puluhan peserta, 75 persen adalah wajah-wajah baru. Karya film yang di daftarkan pun di dominasi oleh film baru. Sandiaga berharap akan semakin banyak sineas muda yang termotivasi mengikuti FSM, sehingga peluang usaha melalui industri kreatif terbuka luas.
“Dari FSM kami melihat anak-anak muda Indonesia memiliki berbagai macam talenta dan berdaya saing. Semakin banyak sineas yang termotivasi mengikuti FSM, peluang usaha serta lapangan kerja baru di bidang industri kreatif akan semakin terbuka luas”, tuturnya Sandiaga Uno.
Lebih lanjut dikatakan Sandi, hal ini merupakan salah satu langkah cerdas untuk membangkitkan ekonomi kreatif di era pasca pandemi, sebagaimana diketahui bahwa film adalah subsektor yang terbukti cepat menyerap tenaga kerja, ungkapnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah menyiapkan berbagai apresiasi bagi kedua film terpilih di antaranya sertifikat, kit FSM, dan penayangan poster film di sejumlah area gedung Kemenparekraf sebagai bagian dari ekshibisi.
Film terpilih juga akan ditayangkan secara premier di kanal YouTube Kemenparekraf selama satu bulan dan berhak menjadi nominasi pada Annual Awards FSM yang diselenggarakan pada November mendatang bersama film-film terpilih lainnya.
Sandiaga juga berharap dengan terpilihnya dua Official Selection yang berbeda genre tersebut bisa memicu para kreator muda untuk terus menghasilkan karya unik, semakin berkualitas, dan bisa mempromosikan daerahnya.
“Ayo, optimalkan semua potensi yang kita punya, bangkitkan ekonomi kreatif dengan berkarya #DiIndonesiaAja," ujar Sandiaga bersemangat.
Sandiaga juga mengimbau kepada peserta yang belum terpilih agar jangan berhenti berkarya dan tetap mendaftarkan karya terbaiknya di FSM periode Juni mendatang, “Karena mahakarya akan selalu menemukan jalannya,” pesan Sandiaga kepada para sineas muda.
Sumber : Lipitan6.com