Kabid. Pentalattas Disnakerkukm Kab. Kebumen kunjungi Studio Fashion Technologi di BBPLK Semarang.
Kabid. Pentalattas Disnakerkukm Kab. Kebumen kunjungi Studio Fashion Technologi di BBPLK Semarang.
Kejuruan fashion tecnology ini merupakan upgrade dari jurusan menjahit di BBPLK Semarang.
Setelah dilakukan reorientasi, revitalisasi, dan re-planning, maka dibuatlah fasilitas selengkap mungkin Untuk menunjang profesional di bidang Industri fashion.
Workshop Studio Kejuruan Fashion Technology di BBPLK Semarang ini telah diresmikan Kemenker RI pada Selasa, 26 Februari 2019 lalu.
Masyarakat di Kab. Kebumen sudah banyak yang mengikuti pelatihan menjahit namun pelatihan menjahit saja belum cukup untuk mengikuti perkembangan industri fashion yang terus berkembang.
Sehingga Kabid. Pematlattas Disnakerkukm Kab. Kebumen Drs. Sigit Basuki berupaya mengajukan permohonan kuota pelatihan Kejuruan Fashion Technologi di BBPLK Semarang untuk meningkatkan skill di Bidang Fashion masyarakat di Kab. Kebumen.
Jurusan menjahit hanya menghasilkan buruh jahit dan operator mesin garmen.
Kondisi itu hanya menghasilkan ekonomi terbatas. Karenanya jurusan ini lantas dikembangkan menjadi fashion teknologi
sehingga bisa merambah ke pasar menengah hingga keatas.
Pada jurusan fashion technologi, sub kejuruan yang dibuka adalah sub kejuruan menjahit pakaian anak-anak, menjahit pakaian wanita dewasa, pembuatan pakaian jadi, desainer busana kreasi, desainer busana produksi, dan operator bordir, lamanya pelatihan adalah 3 bulan.
Dalam waktu 3 bulan peserta bisa menghasilkan 5 s.d. 6 pakaian dengan hasil desain mereka sendiri.
Setelah peserta menerima ilmu untuk membuat desain pakaian, Instruktur akan memberikan tema pakaian, dan peserta diberikan kebebasan untuk membuat desain pakaian kemudian menjahit sendiri pakaian tersebut, maka dari itu peserta yang ikut pelatihan ini harus memiliki kemampuan menjahit terlebih dahulu.
Melalui kejuruan fashion technology, siswa dikenalkan dengan berbagai bentuk kreasi untuk memahami pola konsumsi fesyen masyarakat sehari-hari. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menghasilkan produk yang sesuai tren di masyarakat.