ANGGOTA KOPERASI KEBUMEN MENDAPATKAN PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI KULIT IKAN PARI
ANGGOTA KOPERASI KEBUMEN MENDAPATKAN PELATIHAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI KULIT IKAN PARI
Sebanyak 30 anggota koperasi mengikuti pelatihan pengolahan ikan pari dari DisnakerKUKM Kab. Kebumen. Pelatihan dilaksanakan selama 15 hari terhitung sejak 5 Maret 2018 s/d 21 Maret 2018 bertempat di Hotel Candisari Kebumen.
Pelatihan kali ini difokuskan pada pembuatan produk kerajinan dari ikan pari yang dibuat menjadi kerajinan dompet, ikat pinggang, aksesoris lainnya.
Pelatihan tentang pengolahan ikan pari hingga penyamakan kulit binatang telah dilaksanakan sebelumnya. Beberapa barang yang dibuat seperti saat pelatihan meliputi dompet, sabuk, gantungan kunci dan lain sebagainya.
Adapun bahan yang digunakan yakni kulit ikan pari, kulit sapi, dan kulit binatang lainnya. Pelatihan dilaksanakan dengan mengundang tiga pelatih yakni Teguh Santoso dari KUB Arena Pari Cilacap dan Nur Rohman beserta rekannya dari pengrajin kulit Yogyakarya.
Kepala Disnakerkukm Kab. Kebumen Dwi Suliyanto S.Sos,M.Si menyampaikan, pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi para anggota koperasi.
Di Kebumen, potensi ikan pari sangat melimpah, namun baru dimanfaatkan dagingnya saja. Padahal kulit ikan pari akan menjadi produk yang sangat mahal setelah diolah menjadi kerajinan.
“Untuk harga sabuk mencapai Rp 700 ribu per unit, dompet Rp 900 ribu. Bahkan negara tetangga sangat minat dengan Kerajinan kulit ikan pari,” tuturnya.
Pelatihan kepada para anggota koperasi dilaksanakan secara berjenjang. Hal itu dimulai dari pengolahan ikan pari, penyamakan kulit hingga pembuatan produk.
Adapun terkait dengan pemasaran, beberapa pihak yang telah menjadi mitra bersedia untuk turut serta memasarkan. Sebab selama ini mereka juga belum dapat memenuhi sejumlah permintaan. “Peluangnya sangat besar, maka dari itu Pemerintah Kebumen benar-benar melaksanakan pelatihan secara serius,” katanya.
Kabid. Koperasi Agung Suprihaldoko,SE berharap, para peserta tidak selesai pada pelatihan saja, melainkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh. Jangan sampai berhenti pada pelatihan saja. Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta juga harus praktik dan berinovasi hingga berhasil.