Peserta Pelatihan Terlihat Sudah Mahir Dalam Merias Pengantin
Peserta Pelatihan Terlihat Sudah Mahir Dalam Merias Pengantin
Penutupan Kegiatan Pelatihan Tata Rias Pengantin di LPK Ngesti Utomo yang sudah berlansung selama 13 hari sejak tanggal 17 Januari s.d. 31 Januari 2018,
Saat acara penutupan para peserta menunjukan kemampuanya dalam merias calon Pengantin, masing-masing peserta membawa 1 orang untuk dijadikan model.
Peserta mulai mendandani modelnya dengan sabar, dari merias wajah calon pengantin dengan menggunakan bedak berwarna kuning. Kemudian pembuatan alis dengan pensil alis warna hitam, dibentuk Mangot (lengkungan yang indah). Bagian mata diperindah dengan bayangan mata atau eye shadow. Pada kelopak mata, bagian atas diberikan warna hijau sama-samar, sedangkan kelopak mata bawah diberi warna coklat dan makin ke atas makin tipis warnanya. Garis mata ditebalkan dengan pensil warna hitam dan menggunakan mascara untuk mempertebal, menghitamkan dan memperlentik bulu mata.
Wajah yang cantik harus terlihat cerah. Karena itu, biasanya pengantin wanita Solo menggunakan pemerah pipi dengan warna merah muda samar-samar dan lipstick berwarna cerah seperti merah.
Riasan dahi pada wajah pengantin wanita Solo adalah hal yang paling penting. Riasan di dahi atau biasa disebut paes adalah perlambang kecantikan dan symbol membuang perbuatan buruk. Selain itu, merupakan awal si pengantin menuju kedewasaan. Paes pengantin Solo Putri berwarna hitam dan terdiri dari 4 bentuk cengkorongan yaitu bentuk Gajahan, bentuk Pengapit, Penitis, dan Godeg. Sanggul pengantin Solo Putri disebut sanggul Bangun Tulak.
Sanggul ini memiliki ciri khas atau bentuk mirip kupu-kupu sehingga sering disebut Ngupu. Sanggul Bangun Tulak dahulu digunakan oleh permaisuri atau putri raja. Untuk putri yang sudah menikah, sanggul berhiaskan bunga Bangun Tulak, sedangkan yang belum menikah tidak mengenakan bunga apapun.
Tak boleh dilupakan adalah hiasan sanggul agar sanggul terlihat cantik dan indah. Ada beberapa hiasan penting penghias sanggul yaitu Cunduk Mentul, Bros Gelung (simyoki), Tanjungan, Sintingan, Cunduk Jungkat, Centung, Borokan dan Tiba Dada Bawang sebungkul. Cunduk Mentul berjumlah 7 buah dan dipasang seperti kipas menghadap ke depan. Bros Gelung atau juga disebut ceplok gelung dipasang di bagian tengah sanggul. Tanjungan berjumlah 6 buah dan dipasang di sebelah kiri dan kanan masing-masing 3 buah.
Sedangkan Sintingan terdiri dari 2 buah bunga kantil, yang dipasang dengan cara diselip pada rambut di sebelah kiri sanggul tepat di belakang telinga. Cunduk Jungkat berupa hiasan yang dipasang dari arah depan di atas ubun-ubun, sementara Centung dipasangkan pada pangkal pengapit sebelah kiri dan kanan. Borokan berupa 4 atau 5 bunga melati yang ditusuk dengan lidi dan dipasang di sebelah kiri Cunduk Jungkat. Terakhir, Tiba Dada Bawang Sebungkul adalah rangkaian bunga melati yang dipasang di atas sanggul di sebelah kanan teruntai hingga dada sebelah kanan. Sebagai pelengkap adalah subang, kalung, gelang dan cincin.
Para peserta Pelatihan terlihat sudah profesional dalam merias Pengantin, Para model terlihat sangat cantik dan anggun dengan riasan Pengantin Adat Solo.
Pimpinan LPK Ngesti Utomo mengucapkan terimakasih atas Pelatihan Tata Rias Pengantin ini, dan merasa senang telah dapat menyalurkan ilmunya kepada para peserta mempunyai sehingga mempunyai kemampuan untuk merias Pengantin.
Kabid. Pentalattas Disnakerkukm Kab. Kebumen Bp. Sigit Basuki menghimbau kepada peserta untuk benar-benar bisa memanfaatkan kemampuanya untuk dapat bekerja sesuai kemampuanya, dan dapat membuka lapangan pekerjaan secara mandiri.
|