JKN-KIS Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
JKN-KIS Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hampir genap empat tahun berjalan terbukti telah memberi berbagai dampak positif. Pengeluaran masyarakat untuk iuran JKN-KIS dapat dianggap sebagai investasi karena JKN-KIS tidak hanya melindungi keluarga dari kemiskinan akibat penyakit berbiaya mahal, namun juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mendorong kestabilan sosial.
"Faktanya program JKN-KIS berkontribusi meningkatkan produktivitas tenaga kerja, serta berdampak pada perekonomian dan penciptaan lapangan kerja," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris yang menjadi narasumber dalam acara 4th Indonesia Industrial Relations Conference 2017: Effective Employee Costs Reinforce Business Sustainability yang diselenggarakan di Padang dengan tema Bedah Fakta: Struktur Upah, Iuran Jaminan Pensiunan dan Kenaikan Iuran Jaminan Kesehatan.
Berdasarkan hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI tahun 2016, program JKN-KIS berperan menciptakan lapangan kerja bagi 1,45 juta orang, yang terdiri atas 864 ribu orang di sektor jasa kesehatan pemerintah, 27,2 ribu orang di sektor industri produk farmasi, dan 34,1 ribu orang di sektor industri makanan dan minuman. Menurutnya, jika diproyeksikan hingga tahun 2021, maka JKN-KIS memberi kontribusi ekonomi sebesar 289 triliun dan menciptakan lapangan kerja bagi 2,26 juta orang
Pada kesempatan yang sama, Fachmi juga menjelaskan soal anggaran berimbang yang menjadi pondasi penyelenggaraan program JKN-KIS. Pada dasarnya, program JKN-KIS selalu dihitung dengan pendekatan dan prinsip anggaran berimbang pada setiap awal tahun anggaran. Prinsip umum anggaran berimbang antara lain pengeluaran dan pendapatan harus sama, serta pendapatan utama bersumber dari iuran peserta.
“Pada kesempatan ini, kami juga ingin berterima kasih atas compliance badan usaha yang telah mendaftarkan pesertanya dan membayarkan iuran secara rutin. Partisipasi Anda sangat berarti bagi keberlangsungan program JKN-KIS ini. Kami menyadari tantangan ke depan pasti ada, dengan jumlah peserta yang semakin banyak, kualitas pelayanan juga harus ditingkatkan. Kami berharap ke depannya, sinergi yang baik ini dapat kita bina dan perkokoh bersama,” kata Fachmi.